Hidroponik di Jogja Azkha Hidroponik
Hidroponik di Jogja mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat pandemi sekarang ini dimana banyak aktivitas di rumah yang bisa dikerjakan salah satunya berhidroponik.
Pemula yang ingin menanam secara hidroponik di Jogja juga semakin mudah karena sudah banyak farm atau toko yang menyediakan kebutuhan dan perlengkapan hidroponik.
Salah satu farm di Jogja yang menyediakan kebutuhan berhidroponik adalah Azkha Hidroponik. Azkha hidroponik menyediakan lengkap kebutuhan hidroponik mulai dari starter pack sampai dengan perlengkapan untuk perawatan tanaman hidroponik.
Bagaimana cara memilih pompa hidroponik di Jogja ?
Salah satu perlengkapan yang disediakan di Azkha Hidroponik adalah pompa. Banyak pemula hidroponik dengan sistem DFT maupun NFT yang menanyakan Pakai pompa merek apa ? Berapa watt ? Boros listrik nggak ?
Nah.. itu pertanyaan yang sama sebelum kami mulai dulu. Karena belum punya pengalaman, jadi belum tahu cara memilih pompa untuk sistem hidroponik
Jadi prinsipnya begini.. Untuk sistem hidroponik, pompa dipakai untuk sirkulasi air nutrisi. Tujuannya agar air terus mengalir sehingga semua tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup dan kadar oksigen terlarut di dalam air tetap terjaga agar pertumbuhan akar sehat.
Tidak seperti pemakaian pompa di akuarium atau kolam yang mengharuskan sirkulasi sekian kali per jam, pemakaian pompa di sistem hidroponik cukup untuk menjaga sirkulasi air.
Sistem hidroponik di jogja kami menggunakan pompa merek Atman AT-102 dengan kapasitas 600liter/jam dan ketinggian maksimal 1,05 m. Kapasitas ember penampungan 20 liter. Saya memilih pompa ini karena mereknya terbukti handal dan juga pemakaian dayanya yang kecil hanya 8 watt.
Sebisa mungkin pilihlah pompa yang dayanya kecil, tetapi cukup untuk memompa air sampai ketinggian pipa paling atas.
Trus bagaimana caranya pakai pompa yang kecil tapi bisa untuk memompa air dengan ketinggian yg melebihi kapasitas pompa? Solusinya bak/ember penampungan ditaruh di posisi yang tinggi dekat ke pipa paling atas tidak diletakkan di tanah, untuk mengurangi jarak pompa di dasar ember ke pipa. Di foto yang ketiga kami memakai tumpukan batako untuk alas ember penampungan.
Hiroponik boros listrik ?
Trus pemakaian listriknya sebulan habis berapa ? Yukk kita hitung..
Daya pompa = 8 watt
Tarif listrik rumah tangga = Rp 1.467/kwh
Pemakaian listrik 1 bulan = 8 watt x 24 jam x 30 hari = 5,76 kwh
Biaya listrik = 5,76 x 1.467 = 8.450
Jadi pemakaian listrik per bulan hanya Rp 8.450… hemat kan ? 😀